bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Kisah Inspiratif
Tatang, guru sekaligus pendiri SLB ABCD.

19 Tahun Perjalanan Tatang Hadirkan Pendidikan Ramah untuk Disabilitas

 

BERITABAIK.ID - Ingin bermanfaat bagi orang lain. Itulah mimpi sederhana namun luar biasa dari Tatang.

Pria yang berprofesi sebagai guru ini mendirikan Sekolah Luar Biasa (SLB) ABCD, di Jalan Holis Gang Haji Pakih, RT 02, RW 09, Caringin, Kota Bandung.

Tatang, yang merupakan seorang tunanetra punya segudang kasih sayang bagi anak-anak, khususnya sesama penyintas disabilitas.

SLB ABCD yang didirikannya 2003 silam seolah menjadi wadah yang dipenuhi impiannya menghadirkan pendidikan inklusif bagi penyintas disabilitas. Alhasil, ia mendirikan sekolah ini di rumahnya.

Saat itu, ia melihat kurangnya perhatian terhadap anak-anak penyintas disabilitas.

"Alhamdulillah kalau dari keluarga saya beruntung, mereka memperhatikan, tapi kan teman-teman yang lain dulu itu kan kasihan, mereka di nomor duakan, baik di keluarga, maupun di masyarkat," ucap guru Tatang, kepada Beritabaik.id, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga: Yuk, Jalani Hari Lebih Produktif dengan Menerapkan Formula 20/20/20

Selain itu, Tatang punya mimpi agar anak-anak disabilitas yang ada di lingkungannya bisa bersekolah. Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian bagi semua orang.

"Saya walaupun dari sisi harta kurang, tapi kemauan saya sangat tinggi. Dari hari ke hari, minggu ke minggu, kami disini untuk menjaring anak-anak tersebut untuk sekolah. Tujuannya, supaya mereka bisa menyalurkan bakatnya, bisa mengenyam pendidikan, menuntut ilmu, dan tempat bermain di sekolah ini," bebernya.

Pendidikan inklusif dan ramah buat anak. Itulah fasilitas yang coba dihadirkannya dalam menyalurkan kasih pada anak-anak.

Hal yang ditekankannya dalam pembelajaran adalah, bahwa anak-anak didiknya bisa lebih mandiri dan bisa meraih masa depannya, dan bisa hidup dengan masyarakat secara umum.

Di SLB ABCD, anak-anak dibina, baik itu keterampilan, ilmu pengetahuannya, dan kemandiriannya.

"Alhamdulillah, walaupun mereka sederhana, tapi bisa mandiri. Kalau sekarang siswanya ada 56 orang, dari SD, SMP, SMA. Kalau awal-awal buka hanya 5 atau 9 orang siswa," kata Tatang.

Luar biasanya lagi, ia memberi kebebasan pada siswa-siswi SLB ABCD dalam hal pembayaran. Artinya, siswa yang memang tak mampu membayar sekolah, dapat keringanan seringan-ringannya.

"Jadi ada yang bayar dan ada yang tidak membayar," ujarnya.

Hampir dua dekade menjalankan SLB ABCD, suka-duka tak lepas dari perjalanan Tatang.

Ia mengaku senang, tak terasa, sekolah yang didirikannya sudah berusia 19 tahun.

Baca Juga: Pantau Pembagian BLT BBM, Ridwan Kamil: Sudah Sangat Canggih

Kendati begitu, kadang rasa gamang menghampirinya ketika menghadapi masyarakat yang sangat beragam.

Menurutnya, ada yang senang dan tidak, bahwa guru Tatang ini mendirikan sekolahnya.

"Itu yang saya alami. Kira-kira begitulah," singkatnya.

Baca Juga: Mengenal Makepung, Tradisi Balap Kerbau yang Berawal dari Iseng

Sebagai pamungkas, Tatang berharap siswa-siswinya dapat menemukan kebahagiaan karena bertemu dengan teman-teman, kemudian menuntut ilmu dan juga bisa menyongsong masa depan yang cerah.

"Kemudian untuk sekolah ini harapannya, bisa lebih besar, lebih banyak tempat-tempat leluasa yang sesuai dengan anak-anak, seperti laboratorium, mudah-mudahan bisa terwujud," pungkas Tatang. ***

Editor : Okky Adiana

Hendak Mencari Nafkah? Jangan Lupa Baca Doa Ini agar Dimudahkan Rezeki

Yuk, Jalani Hari Lebih Produktif dengan Menerapkan Formula 20/20/20