bjb KPR General_Media Online_Media Online
news-details
Indonesia Bercerita
Danang Wahyu Wibowo, pemuda kreatif Yogyakarta dengan inovasinya mengolah sampah menjadi batako.

Mengintip Kreativitas Mas Danang Olah Sampah Jadi Batako

 

BERITABAIK.ID - Diberlakukannya program nol sampah anorganik di Kota Yogyakarta membuat masyarakat melakukan kebiasaan baru memilah sampah dan menyelesaikan sampah dari sumber.

Salah seorang warga RW 17 Bumijo, Danang Wahyu Wibowo membuat inovasi baru mengolah sampah anorganik menjadi batu bata atau sering disebut batako. 

Menurutnya, inovasi ini masih dalam proses pengembangan dan mencari formula yang paling tepat.

"Batako ini bisa digunakan untuk konblok namun untuk saat ini, yang paling penting bukan membuat material namun memusnahkan sampah agar program zero sampah anorganik berhasil," ujar Danang seperti dilansir dari keterangan resmi Pemkot Yogyakarta.

Danang menjelaskan pembuatan batako menggunakan sampah residu yaitu styrofoam dan plastik yang tidak laku jual. 

Baca Juga: Yuk, Ciptakan Momen Imlek Terindah Bersama InterContinental Bandung Dago Pakar

Contoh plastik yang digunakan antara lain plastik sachet sampo, deterjen, makanan ringan seperti ciki. Selain dibuat batako, adonan plastik bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan ukiran hiasan dinding.

"Untuk styrofoam diperlakukan tidak dimasak, cukup dicacah dan dicampur semen dengan perbandingan styrofoam 30 persen dan semen 70 persen. Sedangkan sampah plastik dimasak dengan suhu tinggi dengan campuran oli bekas. Untuk saat ini perbandingannya satu kilogram sampah plastik dicampur oli bekas satu kilogram," jelasnya.

Mesin yang digunakan didesain seperti penggiling beras keliling. Harapannya, proses mengolah sampah plastik ini bisa dilakukan di mana saja.

"Selain menggunakan mesin, memasak plastik bisa menggunakan wajan dengan api panas. Namun, proses ini tidak disarankan karena akan menghasilkan asap yang dapat mencemari udara. Berbeda jika diolah dengan mesin, karena asap yang keluar dialirkan ke tandon air," tambahnya.

Baca Juga: Ada 51 Titik Wifi Gratis di Kota Bandung, Sudah Coba Belum?

"Inovasi ini belum bisa dikatakan berhasil, masih dalam proses penyempurnaan namun harapannya dengan pengolahan seperti ini bisa menunjukan kepedulian kita terhadap lingkungan dan setidaknya dapat menyelesaikan masalah sampah plastik yang tidak laku karena satu batako berukuran kecil membutuhkan satu kilogram plastik yang setara sekitar satu karung," ujar Danang.

Danang juga berharap, pemerintah turut serta bekerja sama dalam proses pengembangannya agar menjadi sebuah produk material yang berkualitas dan bernilai manfaat baik secara guna maupun ekonomis. **

Editor : Marshal Deru Bumi

5 Orang Ini Sebaiknya Menggunakan Asuransi, Kamu Salah Satunya?

Kredit UMKM Harus Ditingkatkan, Ridwan Kamil: 2023 Tahun Adaptasi bjb