BERITABAIK.ID - Masjid Al-Irsyad merupakan masjid yang berdiri megah di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tidak sebatas menjadi tempat ibadah, masjid ini menjadi ikon wisata religi unggulan yang dimiliki KBB.
Di sela-sela kunjungan kerjanya di Jawa Barat pada Kamis (14/12/2023), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyempatkan singgah untuk solat Zuhur di Masjid Al-Irsyad. Ia mengapresiasi keindahan dan daya tarik masjid karya mantan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan menyebut masjid tersebut sebagai ikon wisata religi.
Bentuk masjid yang dibangun dengan luas 1.871 meter persegi tersebut terinspirasi dari Masjidil Haram dan Ka'bah yang berbentuk kotak. Uniknya lagi, masjid ini terbuka sehingga memiliki sirkulasi udara yang baik juga terdapat kolam di dekat mimbar.
“Karena pemandangannya di sini luar biasa. Biasanya masjid-masjid itu tidak ada view-nya tertutup tembok semua, di sini depan tempat imam ada kaligrafi Allah di atas kolam air, view-nya terbuka, super keren,” ujar Sandiaga.
Terbuka yang dimaksud adalah karena bentuk dinding masjid. Kisi-kisi dinding masjid ini dibuat dengan susunan bata berlubang yang membentuk dua kalimat syahadat dalam huruf arab. Jika pengunjung melihat dari kejauhan, akan menghadirkan lafaz Arab yang terbaca sebagai dua kalimat tauhid, yang artinya Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Celah pada dinding di keempat sisi ini lah yang membuat sirkulasi dalam masjid tetap terasa sejuk dan tidak terasa gerah, meskipun tanpa pendingin ruangan sekalipun.
Sedangkan, pada bagian imam sengaja tanpa dinding memiliki makna bahwa setiap makhluk yang melaksanakan ibadah salat sedang akan menghadap Allah SWT.
Masjid Al-Irsyad diresmikan pada 2010 dan dapat menampung hingga 1.500 jemaah. Meski terdengar mewah, tampilan masjid ini sederhana dengan memiliki tiga warna, yakni putih, hitam, dan abu-abu. Susunan tiga warna tersebut menjadikan tampil lebih cantik, modern, simpel namun tetap elegan dan nyaman dalam pandangan mata.
Keunikan lain dari masjid ini ialah tidak memiliki tiang atau pilar di tengah untuk menopang atap, membuatnya terasa luas bagi jemaah yang singgah. Penopang atap yang dimiliki masjid ini adalah keempat sisi dinding masjid tersebut.
Pada interior masjid terdapat lampu yang dipasang sebanyak 99 buah sebagai simbol 99 nama-nama Allah atau Asmaul Husna. Di setiap lampu yang berbentuk kotak tersebut juga memiliki sebuah tulisan nama Allah. Tulisan pada lampu-lampu itu dapat dibaca secara jelas dimulai dari sisi depan kanan masjid hingga tulisan ke-99 pada sisi kiri bagian belakang masjid.
Sandiaga kemudian mengajak wisatawan untuk dapat singgah dan merasakan langsung berbagai keunikan dari masjid ini.
“Silakan datang untuk menikmati sensasi salat dengan view yang luar biasa. Ini yang disebut konsep tadabbur alam, beribadah sekaligus memuliakan sang pencipta alam. Ini yang ingin kita kembangkan juga,” ujarnya.
Editor : Nadiana Tsamratul Fuadah