BERITABAIK.ID - Sebagai tempat terciptanya kreativitas dan kebahagiaan, TikTok telah menjadi wadah bagi para kreator untuk membawa kesadaran masyarakat akan beragam isu penting, termasuk isu seputar kelestarian lingkungan. Menyambut Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April nanti, TikTok ingin menyorot kisah Pandawara Group, lima pemuda inspiratif asal Bandung, Jawa Barat, atas upaya mereka meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Kelompok pemuda pemerhati lingkungan yang beranggotakan Ikhsan Destian, Gilang Rahma, Muhammad Rifqi, Rafly Pasya, dan Agung Permana ini, memiliki misi untuk berbagi meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan isu-isu lingkungan. Melalui akun @pandawaragroup di TikTok, kelima pemuda ini secara konsisten membagikan cara mereka melestarikan lingkungan di berbagai wilayah di belahan Indonesia. Sejak pertama kali melakukan aksi pembersihan sungai di tahun 2021, Pandawara Group telah membersihkan lebih dari 221 lokasi di seluruh Indonesia, dengan total sampah mencapai 1.200 ton.
Berkat konsistensi dan dampak positif yang mereka hadirkan di komunitas TikTok dan masyarakat Indonesia, Pandawara Group berhasil membawa pulang tiga penghargaan utama yakni "Rising Star of the Year", "Creator of the Year", dan "Changemakers of the Year" pada malam penganugerahan TikTok Awards Indonesia 2023.
Pada Jumat (19/4), TikTok pun berbincang-bincang secara virtual dengan salah satu anggota Pandawara Group, Rafly Pasya, terkait bagaimana mereka berhasil menggunakan platfrom TikTok dalam meningkatkan kesadaran tentang isu lingkungan.
Rafly bercerita bagaimana kisah Pandawara Group dari awal hingga saat ini mengumpulkan lebih dari 8,4 juta followers di TikTok.
"Di awal perjalanan Pandawara Group, kami memilih TikTok untuk membagikan konten karena kami melihat bahwa TikTok merupakan platform yang dapat membantu kami sebagai kreator dalam menyampaikan misi kami terkait isu lingkungan kepada audiens yang relevan tanpa perlu memilki followers yang banyak. Kami sangat senang dapat dikenal karena aksi kita melalui TikTok. Tidak menyangka bahwa melalui aksi ini, kami dapat berhasil menginspirasi banyak pihak di luar sana," ujar Rafly.
Tidak hanya menginspirasi komunitas pecinta lingkungan di Indonesia, aksi nyata Pandawara Group juga menginspirasi kelompok-kelompok serupa dari negara Asia Tenggara. Saat ini, Pandawara Group tengah menjalankan kampanye "Creator Contribution", guna memperkuat hubungan dengan komunitas kreator yang berfokus pada kelestarian lingkungan di seluruh ASEAN.
Dalam kampanye ini, Pandawara berkolaborasi dengan kreator ASEAN setempat seperti Sài Gòn Xanh (@saigon_xanh) di Vietnam dan LKP EMPIRE (@lokohopunohgroup) di Malaysia untuk menyelenggarakan forum diskusi lingkungan, berbagi panduan pembersihan pantai dan sungai, serta melakukan aksi bersih-bersih di pantai dan sungai setempat.
Rafly menambahkan, awalnya mereka merancang kolaborasi antar kreator ini untuk memberikan dampak yang luas dalam isu lingkungan.
"Awalnya, kami merancang kolaborasi antar kreator dengan tujuan untuk memberikan dampak lebih luas dalam isu lingkungan. Beruntung kami dapat terhubung dengan komunitas di negara Asia Tenggara lainnya, seperti Sai Gon Xanh dari Vietnam dan LKP Empire di Malaysia di mana kami mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi dan berkolaborasi langsung dengan mereka untuk menciptakan dampak positif terhadap lingkungan," tambah Rafly.
Pandawara Group juga terlibat dalam pengembangan program Material Recovery Facility (MRF) bersama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia Denmark. Program ini merupakan upaya untuk mengolah sampah lebih lanjut yang diharapkan dapat dimulai dalam skala kecil dengan mengolah sampah sebanyak 10 ton per hari untuk menjadi bahan yang lebih bermanfaat dimana diharapkan dapat diaplikasikan di kota-kota di Indonesia.
Editor : Nadiana Tsamratul Fuadah