BERITABAIK.ID - Vanya Lutfia Zahra menghabiskan separuh usianya untuk menari. Sejak bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK), ia berkenalan dengan seni tari.
Selanjutnya, menari sudah jadi teman akrab dan konsisten hingga kini ia duduk di bangku SMA. Tak sekadar menari, kini remana berusia 16 tahun itu juga mulai menjalankan peran sebagai ketua ekstrakurikuler tari dan membimbing para juniornya dalam kegiatan tersebut.
Kemampuan menari didapatkanya semi-otodidak. Kalaupun ada pembelajaran formal, itu karena siswi SMA Negeri 1 Lembang ini bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya.
Saat duduk di bangku SD, ia pernah terpilih dalam seleksi lomba tari kreasi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SD. Capaian itu diraihnya saat duduk di bangku kelas 5.
Baca Juga: Hati-hati, 6 Pola Asuh Ini Bisa Merusak Pertumbuhan si Kecil
Di SMP, Vanya tergabung dalam ekstrakurikuler tari. Di sini, ia lebih serius mempelajari seni tari.
Bergulirnya waktu sepadan dengan bertambahnya pengalaman Vanya. Aktif ikut lomba ke sana ke mari membuat jam terbangnya terus meningkat.
Berbekal pengalaman dan ketekunan, Vanya kembali menjadi penari yang diperhitungkan saat masuk ke SMA Negeri 1 Lembang. Ia pun terpilih menjadi ketua ekstrakurikuler tari.
Artikel Terkait
#AksiBaik Bu Widi Berikan Les Matematika Gratis untuk Anak
Tekad Hericka Wulandari Ingin Jadi Guru SLB Sejak Muda
Kisah Akiat, sang Juara Dunia Layang-layang dari Kota Bandung
Kisah Adi Romansah Merawat Satwa Kebun Binatang Bandung dengan Hati
Menyelami Keindahan Gambar Nadya Sebagai Alat Komunikasi