BERITABAIK.ID - Tiga mahasiswa dari Departemen Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil memanfaatkan potensi tanaman bambu sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Mereka adalah Muhammad Dzaky Kamal, Edwin Juanda Sirait, dan Mochammad Naufal Hakim yang tergabung dalam tim Gryffindor. Dengan gagasan inovasi yang dituangkan dalam esai berjudul Potensi Tanaman Bambu sebagai Bahan Bakar Co-Firing dengan Teknologi Torefaksi menuju Indonesia Net Zero Emission 2060, limbah bambu yang banyak ditemukan di masyarakat diubah menjadi bahan bakar biomassa untuk PLTU.
Inovasi ini menggantikan peran batu bara yang dikenal sebagai bahan bakar PLTU. Selain itu, inovasi ini sejalan dengan upaya mendukung komitmen pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Net Zero Emission 2060.
Ketua Tim Gryffindor ITS Muhammad Dzaky Kamal mengungkapkan, diangkatnya inovasi tersebut berawal dari temuannya timnya, yakni bambu memiliki nilai kalor yang hampir sama dengan batu bara. Dengan temuan tersebut, tim Gryffindor memulai riset terkait penggunaan tanaman bambu sebagai bahan bakar Co-Firing pada PLTU.
Baca Juga: #LihatLebihDekat, Mencari Ilmu dengan Berbagi Ilmu ala Bu Mumu
Co-Firing itu sendiri merupakan suatu proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial atau bahan campuran batubara untuk PLTU. Melalui penambahan biomassa tersebut diharapkan dapat menjadi solusi akan adanya pemanfaatan energi baru terbarukan.
“Selanjutnya, kami mencoba untuk inovasikan biomassa lain yang berasal dari sampah atau limbah,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Dzaky dalam keterangan di laman resmi ITS.
Artikel Terkait
Savlite, Inovasi Mahasiswa ITB untuk Suplai Daya Lampu Penerangan Jalan
Serunya Anak-anak SMK Bina Warga Bandung Belajar Media Sosial
SMART, Inovasi Pelacak Energi Surya Buatan Mahasiswa UI
Disabisa Unpad Temani Disabilitas Belajar Menjadi Konten Kreator
Kenalan dengan Anita, Teknologi Penyulap Air Laut Menjadi Air Minum