• Selasa, 27 September 2022

Menyingkap Kesadaran Magis Lewat Esai Sinema 'Ghost Like Us'

- Sabtu, 14 Agustus 2021 | 11:00 WIB





Ada pameran seni keren dari Komunitas Salihara Art Center nih, TemanBaik. Bertajuk 'Universal Iteration', pameran yang digelar Mei hingga November 2021 itu saat ini menampilkan esai sinematik 'Ghost Like Us' karya Riar Rizaldi.

Karya ini bisa diakses dan diapresiasi terbuka di situs https://galeri.salihara.org. Dalam karyanya, Riar menyajikan esai sinematik pendek tentang perubahan politik-ekonomi dan teknologi yang mengubah bagaimana sinema horor Indonesia sejak 1970-an. Melalui esai sinema itu pula, ia coba menyingkap kesadaran magis pada masyarakat Indonesia.

Sebagai upaya mengkaji implikasi kultural dan politik dalam pendekatan pedesaan terhadap sinema horor di Indonesia, 'Ghost Like Us' menawarkan pendekatan essayistic yang mengkaji dinamika pedesaan-perkotaan dalam sinema horor dari rezim Orde Baru hingga munculnya jenis film horor terdekonstruksi yang ditemukan di gaya kino-pravda seperti Misteri Bondowoso.

Berdasarkan kajian itu, film esai ini mengajukan pertanyaan terkenal dengan ungkapan Thomas Elsaesser, yang berbunyi: 'kapan dan di mana sinema? menurut relasi antara hauntology (lakuran dari haunting dan ontology), otoritas-otonomi, dan aparatus sinematik.

Baca Ini Juga Yuk: 'Jagat Arwah' jadi Film Horor Pertama Visinema Pictures

-

Oh ya, karya ini juga masuk sebagai kelanjutan perhelatan Universal Iteration oleh Komunitas Salihara Art Center. Terkait hal ini, Bob Edrian selaku kurator pameran menyebut 'Ghost Like Us' sebagai representasi spektrum karya seni media yang tidak hanya mengangkat ragam isu dan narasi, tetapi juga memantik pembicaraan terkait teknologi dan kesadaran internet itu sendiri.

“Pemanfaatan teknologi internet hari ini (ditambah dengan kemungkinan akselerasi situasi pandemi COVID-19) membawa aktivitas manusia ke dalam pelebaran ruang dan jejaring yang semakin kompleks. Universal Iteration menawarkan pengalaman mengapresiasi karya-karya seni media melalui layar atau gawai yang terkoneksi internet,” ujar Bob.

Dalam Ghost Like Us, nuansa mistik dalam penggambaran hantu (yang disebut mengganggu) merupakan sebuah alternatif penaklukan kuasa dan pusat. Bagaimana film-film horor Indonesia yang diproduksi dalam setiap dekade tidak hanya merepresentasikan perkembangan artistik dan teknologi media gambar bergerak, tetapi juga menandai pergeseran pemikiran dan situasi sosial-politik.

Halaman:

Editor: Oris Riswan Budiana

Tags

Terkini

Banyak Tempat Romantis, Bandung Siap Jadi Kota Film

Rabu, 31 Agustus 2022 | 20:58 WIB

Akhirnya, ‘Mencuri Raden Saleh’ Tayang di Bioskop

Kamis, 25 Agustus 2022 | 19:51 WIB

Film CODA Raih Film Terbaik di Oscar 2022

Senin, 28 Maret 2022 | 12:31 WIB

'Warta Layang', Film Animasi Kece Buatan Mahasiswa ITS

Selasa, 2 November 2021 | 10:50 WIB
X