TemanBaik, Values 20 atau V20 adalah komunitas global yang mendukung inisiasi, pembangunan, dan penguatan kembali nilai-nilai individu, komunitas, bangsa, serta komunitas universal. Dalam rangka menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) V20 di Bali pada 20-21 Oktober 2022 V20 meluncurkan program Carnival V20 2022.
Sepanjang Mei-Agustus 2022, Carnival V20 menyajikan pemutaran film pendek, performing arts, serta sejumlah webinar. Salah satunya program nonton film bareng bertema inspiratif soal keberagaman dan menjaga kelestarian alam.
Dilansir dari laman indonesia.go.id, Carnival V20 dibentuk oleh para pakar dan praktisi saat Presidensi G20 di Arab Saudi 2020. Carnival V20 itu merupakan rangkaian side events yang disiapkan untuk menyongsong Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) V20 pada 20-21 Oktober 2022 di Bali.
Hasil dari KTT V20 inilah yang akan disampaikan untuk menjadi bagian dari perumusan komunike di KTT G20.
Program ini merupakan upaya gotong-royong untuk menghasilkan data mengenai nilai-nilai yang diyakini secara personal, yang sekarang terasa hidup di tengah masyarakat, dan yang diharapkan tumbuh untuk mendorong Indonesia maju.
Carnival V20 akan menyajikan pemutaran film pendek Indonesia maupun internasional, performing arts serta sejumlah webinar. Melalui webinar-webinar tersebut akan mengupas keunggulan nilai-nilai masyarakat (values in society), ekonomi (values in economy), alam dan lingkungan (values in nature), serta kesejahteraan (values in wellbeing).
Baca Juga: Pertengahan 2022 Heritage Braga Bandung Jadi Pusat Urban Data Lab
Saat peluncuran Carnival V20, Kamis (12/5/2022), Alissa Wahid, Co-Sherpa V20, menyampaikan ajang ini merupakan sarana dalam menyampaikan nilai-nilai baik yang hidup di masyarakat. Pasalnya, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, perhelatan G20 di Indonesia juga harus dirasakan oleh masyarakat luas.
Bagi Alisasa, nilai-nilai kebaikan, penting untuk terus dihidupkan di dalam masyarakat agar tercipta suasana harmonis agar tidak akan ada lagi isu SARA dan HAM di masyarakat.
Ia menyontohkan, ada kecenderungan prinsip menang sendiri pada kelompok mayoritas seperti yang terjadi pada beberapa kasus di Myanmar, India, dan bahkan di Indonesia sendiri. "Kita harus kembalikan semangat gotong royong, demokrasi serta keberagaman, karena bangsa kita ini bangsa yang memiliki banyak keragaman suku dan budaya," ujar Alissa Wahid, yang aktif menyuarakan nilai keberagaman di komunitas Gusdurian.
Menurut Alissa, pesan penting apapun akan lebih mudah diserap melalui media film, karena film merupakan media komunikasi ampuh untuk menjangkau khalayak yang lebih luas baik masyarakat Indonesia dan global. "Karena sifatnya yang audio visual, film mampu bercerita banyak hal dalam waktu singkat," kata Alissa, menambahkan.
Pada kesempatan itu, Dewan Penasihat V20 Arsjad Rasjid juga menekankan empat nilai utama yang perlu diadopsi dunia bisnis saat ini untuk tetap relevan, unggul dan bersaing. Yaitu, menerapkan gotong royong, melakukan inovasi di tengah kemajuan Industri 4.0, memberikan dampak sosial bagi masyarakat, serta merawat lingkungan.
Dimah Al-Sheikh, Pendiri V20, mengatakan bahwa banyak tantangan di dunia global saat ini dipicu oleh problem perilaku manusia. "Regulasi-regulasi terbaik sekalipun tak akan efektif mengubah tatanan perilaku selama masyarakat tidak bertanggung jawab atas konsekuensi tindakannya," ujar Dimah.
Artikel Terkait
Ini 4 Film Menarik untuk Ditonton Bersama Keluarga saat Libur Lebaran
Sederet Fakta Menarik di Balik Film KKN di Desa Penari
Kisah Nyata, Film KKN di Desa Penari Tembus 2 Juta Penonton
Raden Topo Wresniwiro, Aktor Keturunan Indonesia yang Main di Doctor Strange
Trailer Resmi Dirilis, Film 'Avatar: The Way of Water' Segera Tayang