• Rabu, 7 Desember 2022

Deretan Film Perjuangan Buruh yang Layak Ditonton saat May Day

- Sabtu, 30 April 2022 | 11:00 WIB
Setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. (Ilustrasi/Pixabay)

Setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional atau May Day yang menjadi momen upaya buruh dan pekerja memperjuangkan hak mereka.

Perayaan hari buruh internasional berawal dari perjuangan sebanyak 200 ribu buruh di Amerika pada 1886 yang melakukan mogok massal menuntut delapan jam kerja.

Seiring berjalannya waktu, pergerakan ini tak hanya dicurahkan melalui aksi di jalan, melainkan juga ke dalam bentuk lain, tak terkecuali film.

Berikut sejumlah film yang disarikan dari berbgai sumber tentang perjuangan para buruh dan pekerja, yang cocok untuk ditonton pada May Day.

Baca Juga: 20 Twibbon Keren Sambut Hari Buruh Internasional 2022

1. Norma Rae

Film yang berjudul Norma Rae menceritakan perjuangan seorang buruh sebuah pabrik tekstil di kota kecil North  Carolina. Cerita film ini diambil dari kisah nyata yang disutradarai oleh Martin Ritt.

2. Bread and Roses

Film yang berjudul Bread and Roses ini adalah karya sutradara asal Inggris. Film ini menceritakan tentang kisah  dua orang pekerja imigran Amerika Tengah yang terlibat dalam protes mogok kerja para petugas kebersihan di Los  Angeles.

Ternyata film ini diangkat dari peristiwa aksi mogok kerja Justice for Janitors SEIU pada bulan April 1990 karena  masalah pekerja imigran.

3. Made in Dagenham

Film Made in Dagenham dikisahkan dari peristiwa nyata di sebuah pabrik bernama Dagenham Ford pada tahun 1968. Dikisahkan seorang wanita pekerja pabrik yang melakukan protes karena upaya yang tidak setara dengan pekerjaannya.

Baca Juga: 12 Ucapan Selamat Hari Buruh Internasional yang Memotivasi

5. Parasite

Film Parasit adalah produksi sutradara negara Korea Selatan tahun 2019. Film ini menceritakan tentang keluarga miskin yang menipu keluarga kaya untuk mempekerjakan seluruh keluarganya.

Parasite berhasil memenangkan piala Oscar dengan memborong 4 piala sekaligus tahun 2020. Film ini bercerita  tentang kekerasan kemiskinan dan sifat kapitalisme masyarakat setempat.

6. Atlantics

Film ini menceritakan tentang kisah seorang wanita yang jatuh cinta kepada pria pekerja kontruksi yang bekerja  membangun menara futuristik di pantai Samudera Antlantik. Pria tersebut berjuang memperoleh haknya karena tidak  dibayar selama berbulan-bulan.

7. Tigertail

Film ini menceritakan seorang pekerja yang terluka karena perjuangannya bekerja di pabrik karena kondisi  pekerjaannya yang cukup berbahaya. Hal ini membuatnya menjadi seorang imigran Amerika Serikat.

Di tempat baru dia berjuang sebagai penjaga toko. Kehidupan miskinnya tidak bisa dihilangkan karena nasibnya  sebagai imigran.

Baca Juga: Fakta-fakta Hari Buruh Internasional yang Diperingati di Sejumlah Negara

8. Support the Girls

Support the Girls adalah film yang menceritakan tentang perjuangan seorang perempuan dalam pekerjaannya sebagai manajer umum sebuah bar olahraga. Perjuangannya mengumpulkan pundi-pundi uang juga dilakukan menjadi pencuci mobil.

9. Blue Collar

Film drama kriminal Amerika tahun 1978 ini mengisahkan tentang kehidupan seorang pekerja bernama Ruat Belt. Film  ini merupakan kritik terhadap praktik serikat setempat.

Blue Collar ditulis oleh Schrader dan saudaranya, Leonard. Film yang disutradarai oleh Paul Schrader ini  dibintangi Richard Pryor, Harvey Keitel dan Yaphet Kotto.

10. 12 Years a Slave

Film drama-biografi ini diadaptasi dari memoar "Twelve Years a Slave" (1853) oleh Solomon Northup. Mengisahkan  tentang seorang pria Afrika-Amerika yang diculik di Washington, DC dan dijual segai budak oleh penipu. Selama 12  tahun Northup terpaksa bekerja sebagai budak hingga akhirnya dibebaskan.

Film ini disutradarai oleh Steve McQueen ini dibintangi artis-artis ternama seperti Chiwetel Ejiofor, Michael  Fassbender, Benedict Cumberbatch, Paul Dano, Paul Giamatti, Lupita Nyong'o, Sarah Paulson, Brad Pitt, dan Alfre  Woodard.

11. Roma

Film yang digarap pada 2018 ini mengisahkan tentang perempuan bernama Cleo, seorang asisten rumah tangga yang  bekerja di keluarga pasangan suami istri Sofia (Arina de Tavira) dan sang ayah (Fernando Grediaga).

Berlatar tahun 1970-an di Meksiko, film ini rupanya terinspirasi dari kisah nyata sang sutradara, Alfonso Cuarón.  Film ini berhasil mendapatkan 10 nominasi dalam Academy Awards 2019.

12. American Factory

American Factory merupakan film dokumenter yang dirilis oleh perusahaan film baru bernama Higher Ground pada tahun  2019. Pendiri perusahaan tersebut tidak lain adalah mantan presiden AS Barack Obama dan istrinya Michelle.

Film ini mengisahkan tentang kebangkrutan automotif AS General Motors (GM) yang terpaksa merumahkan ribuan pegawai  mereka. Kemudian muncul perusahaan China Fuyao di Moraine yang bersedia memperkerjakan para pegawai itu. American Factory berhasil menjadi pemenang Oscar 2020 kategori dokumenter panjang.

13. Suffragette

Film drama garapan sutradara Sarah Gavron berjudul Suffragette yang rilis pada tahun 2015 silam.

Menampilkan peristiwa nyata di Inggris Raya pada awal abad 20, Suffragette mengisahkan tentang Maud Watts (Carey  Mulligan), seorang buruh cuci dengan upah kecil yang masuk dalam lingkaran aktivis Suffragette.

Bersama dengan rekan kerjanya yaitu Viollet Miller (Anne Marie Duff), mereka memperjuangkan ketidakdilan yang  dialami oleh wanita termasuk ketidaklayakan kondisi kerja mereka.

14. The Measure of A Man

Film ini mengisahkan tentang seorang pekerja paruh baya bernama Thierry Taugourdaeau (Vincent London) yang telah  menganggur selama 18 bulan setelah kehilangan pekerjaannya sebagai seorang buruh pabrik.

Di usianya yang ke-51 tahun, Thierry pun akhirnya mendapatkan pekerjaan baru sebagai seorang penjaga keamanan di  sebuah supermarket yang membuatnya berada di bawah tekanan. Dia harus memata-matai rekan kerjanya atas perintah dari bosnya.

15. Migrant Dreams

Film bertemakan tentang perjuangan buruh yaitu Migrant Dreams rilisan tahun 2016. Film dokumenter garapan sutradara Min Sook Lee ini mengisahkan tentang sekelompok pekerja migran asal Indonesia  yang tergiur untuk bekerja di Kanada.

Namun, bukannya pengalaman manis yang mereka dapatkan, mereka justru terjebak dalam jaringan kebohongan agen  hingga mendapat ancaman deportasi.

Editor: Gin Gin Tigin Ginulur

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bangga! Anak Muda Kota Bandung Juara Bahasa Ibu

Sabtu, 3 Desember 2022 | 11:10 WIB

Catat! Ada Bursa Kerja Disabilitas 3 Desember Nanti

Rabu, 30 November 2022 | 16:00 WIB

E-Penting, Langkah Cepat untuk Intervensi Stunting

Rabu, 30 November 2022 | 15:04 WIB
X