BERITABAIK.ID - Namanya Abdul Malik. Dia, jemaah haji asal Desa Penganten, Balen, Bojonegoro Embarkasi Surabaya.
Abdul Malik berprofesi sebagai tukang terapi pijat di rumahnya dan membuka praktik sejak tahun 2011.
"Sekali terapi, tarifnya antara Rp100.000 sampai Rp200.000. Uang hasil terapi itu ditabung antara Rp50.000 sampai Rp100.000 per hari,” ujar Abdul Malik, seperti dikutip dari laman resmi kemenag.
Abdul Malik berangkat haji bersama Umi Taslimah, istrinya. Dia menginap di Hotel Sofwat Albayt Hotel di Mahbaz Jin, Mekkah, Arab Saudi. Dia mengaku mulai daftar haji tahun 2011 dan melunasi tahun 2020.
Baca Juga: Jangan Takut Laporkan Kekerasan Anak ke DP3A
“Saya menabung untuk berangkat haji dengan menyisihkan hasil jasa pijat, karena ingin penuhi rukun Islam,” terangnya.
Menurut Abdul Malik, metode pijatnya disebut sebagai terapi geni. Praktiknya seperti menotok bagian-bagian tertentu dari tubuh pasien dengan menggunakan jari.
Seorang awak media berkesempatan merasakan sensasi pijatannya. Ia menotok-notok beberapa titik punggung pasien sembari tengkurap.
Seakan tidak mengerahkan tenaga, tapi ada rasa sakit di titik yang ia totok. Setelah menotok bagian punggung, ia memijat kaki, tangan, pinggang, dan beberapa titik di tubuh saat duduk dan posisi telentang. “Ini ada syaraf kejepit,” ujar Malik mendiagnosa.
Artikel Terkait
Sempat 'Mati Suri', Toko Oleh-oleh Haji dan Umrah Kembali Menggeliat
Empat Kloter Jemaah Haji Kota Bandung Berangkat Mulai 17-30 Juni
Lima Pesan Menag Yaqut saat Lepas Jemaah Haji Kloter Pertama
Permudah Komunikasi Jemaah, Kemenag Rilis WA Center Haji 2022
Diundang Arab Saudi Naik Haji, Atalia: Berkat Amal Jariah Eril