BERITABAIK.ID - Hanjeli bagi sebagian orang dianggap sebagai tanaman liar. Bahkan, menjadi gulma bagi tanaman produktif lainnya.
Ternyata, biji-bijian dari suku padi-padian atau Poaceae ini, merupakan salah satu bahan makanan yang kaya nutrisi.
Melalui tangan dingin Elsa Tri Yuniarti, pelajar Kelas 9 SMPN 2 Bojong, Kabupaten Purwakarta, hanjeli disulap jadi makanan yang enak. Salah satunya dibuat menjadi peuyeum (tape).
Tape hanjeli buatan Elsa ini, dipamerkan dalam Festival Makanan Sehat yang digagas oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Sabtu 23 Juli 2022. Elsa, menjadi salah satu peserta dalam festival tersebut.
Tape hanjeli buatan Elsa, dikemas menggunakan daun kemiri sehingga makanan ini sangatlah sehat dan ramah lingkungan. Ternyata, tape hanjeli Elsa diserbu pengunjung yang ingin mencicipi makanan tersebut.
Elsa mengaku tertarik membuat tape hanjeli ini karena ada pembelajaran di sekolah. Guru di sekolahnya mentransfer ilmu mengenai pengolahan makanan sehat dari bahan baku di sekitar lingkungan.
Cara pembuatan tape ini, bagi Elsa sangatlah mudah. Cukup dengan memilih biji-biji hanjeli yang berkualitas, lalu pisahkan isi hanjeli dari cangkangnya.
"Cara memisahkannya, bisa digiling melalui mesin. Kebetulan di kampung kami ada mesin buat mencacah kulit hanjeli. Atau kulitnya di tumbuk menggunakan batu," ujarnya.
Setelah itu, cuci daging hanjeli dengan bersih. Lantas, hanjelinya dikukus seperti mengukus beras. Setelah matang, hanjeli itu dikasih ragi.
Kemudian, diamkan hanjeli yang sudah difermentasi itu minimalnya selama 5 hari. Setelah itu, tape hanjeli bisa dinikmati.
"Rasanya enak. Hampir mirip dengan tape ketan. Namun ini, teksturnya agak kasar. Tapi enak dan tidak ada efek samping memakannya," ujar Elsa.
Saat mengikuti Festival Makanan Sehat Disdik Purwakarta ini, Elsa ditemani oleh gurunya yakni Siti Maryam Nurhasanah. Selain menyajikan tape hanjeli, SMPN 2 Bojong ini juga membuat es krim berbahan dasar bunga telang.
Siti Maryam menjelaskan, selama ini hanjeli hanya dimanfaatkan anak-anak sebagai bahan mainan yaitu dijadikan untaian kalung ataupun gelang.
"Tetapi, di sekolah kami, hanjeli diubah menjadi makanan yang sehat. Salah satunya tape," ujarnya.
Menurut Siti, pada mulanya sekolahnya itu kesulitan mendapatkan bibit hanjeli. Lantaran, tanaman ini dianggap sebagai gulma jadi sering dibuang oleh masyarakat.
Kini, SMPN 2 Bojong melalui program Tatanen di Bale Atikan (TdBA), sudah membudidayakan hanjeli. Sehingga, biji-bijian yang mengandung karbohidrat ini bisa dimanfaatkan dan menjadi bahan makanan.
"Selain dibuat tape, hanjeli ini bisa juga dijadikan bubur. Rasanya hampir mirip dengan beras. Tetapi, seratnya lebih banyak," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto mengatakan, festival ini merupakan sebuah ajang selebrasi kreatifitas pelajar dalam program Tatanen di Bale Atikan (TdBA). Dalam rangka transformasi pendidikan penguatan karakter.
"Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran ekologi," ujar Purwanto.
Khusus dalam acara ini, ada 381 menu makanan dan minuman yang seluruhnya disajikan serta dibuat oleh pelajar SD dan SMP. Bahan-bahannya yang mereka tanam di sekolah masing-masing. ***
Artikel Terkait
Kreatif! Siswa SLB Al Azami Cianjur Bikin Produk Sabun Cuci Piring
Salut! Pasutri Ini Setiap Hari Bagikan Ikan Gratis untuk Orang Sakit
Mimpi Besar Michael Faza Berkelana lewat Pantomim
Ajakan Helma Lakukan Kebiasaan Baik Bersepeda Buat Kita Semua
Mengenal Abah Jani, Perajin Wayang Golek dari Purwakarta