BERITABAIK.ID - Pameran seni di Selasar Sunaryo Art Space bertajuk "Ireland's Eye" menampilkan kesamaan sejarah antara Irlandia dengan Indonesia di fase sebelum kemerdekaan.
Pameran ini menampilkan perupa Irlandia: Anishta Chooramun, Jamie Cross, Louis Haugh, Vanessa Jones, Bara Palcik dan Ciara Roche.
Keenamnya merupakan lulusan pascasarjana di National College of Art and Design dan Institute of Art, Design and Technology, di Dublin Irlandia.
Mereka menelisik hal apa yang membentuk identitas individu sekaligus identitas kolektif di dunia kontemporer yang terpolarisasi.
Mereka menampilkan memori masa kanak-kanak, bahasa yang digunakan bersama, benda-benda dan tempat-tempat yang berjejak dalam ingatan, tubuh yang didefinisi berdasarkan gender, serta pola pengasuhan, semua membentuk sebuah kolektif.
Baca Juga: Citayam Fashion Week, Diapresiasi Internasional dan Majukan UMKM
Enam perupa ini menjelajahi persoalan representasi diri di sebuah tempat bernama Irlandia, di tahun 2022.
“Menurut saya, ketika kita berkarya, kita mengekspresikan budaya kita sendiri. Namun, saat kita berkarya menggunakan beragam penelitian pascasarjana, anda menemukan bahwa budaya Anda mungkin terbentuk dari beragam budaya lain," ujar salah satu kurator pameran, Mark Joyce.
Menurut dia, enam perupa dalam pameran ini sedang mencoba ide dan aspek yang beragam, baik mengenai lingkungan, pribadi, tubuh, atau hal-hal yang mereka jumpai setiap hari.
Artikel Terkait
Resmi! Bandung Menjadi Kota Angklung
Decoding Algorithm, Cara Donni Arfianto Menerobos Batas Personal dan Global
Yuk, Wisata Visual Seru di Pameran Seni 'Critical Faces'
Mengenang Seabad Chairil Anwar lewat Tur Puisi Konser Tiga Kota
Melihat Potensi Jamur dalam Pameran Seni 'Men.Ja.Mur'
Harapan dan Mimpi Para Anak dalam Pameran Seni Rupa 'Pray'