TemanBaik, bisnis kuliner hingga saat ini masih menjadi bisnis yang selalu berkembang dengan segala macam inovasinya. Prospek bisnis kuliner selalu menjanjikan setiap tahunnya meskpun saat pandemi. Tak heran, banyak dari kita yang merintis usaha di bidang kuliner.
Seperti yang dilakukan Asry Aflaha Lutfiah, perempuan usia 21 tahun asal Sumedang ini adalah seorang pebisnis kuliner dengan omzet mencapai Rp30 juta. Sambil menjalankan bisnis kulinernya, ia juga adalah seorang mahasiswi semester 3 di Akademi Tata Boga Bandung dengan jurusan Culinary Art.
Berawal dari keisengannya saat bosan, ia mengulik resep olahan daging di rumahnya sewaktu Iduladha. Ia membuat kebab dengan resep yang diracik sendiri, mulai dari membuat tortila, marinasi daging dan lainnya.
"Bikin tortila sendiri, marinasi dagingnya pun masih asal-asalan. Asal kerasa aja gitu, awalnya enggak percaya diri karena iseng aja gitu. Di situ kumpul keluarga, dan keluarga pada suka juga, dari situlah nyoba-nyoba dijual dengan harga kurang lebih Rp12 ribu satunya," jelas Asry saat dihubungi beritabaik.id
Ia menjelaskan, jika kegiatan bisnisnya ini ternyata tak lepas dari pengaruh orangtuanya. Asry terinspirasi dari ayahnya yang seorang wiraswasta.
"Dari kecil memang sering ikut ke toko, jadi saya tertarik untuk jualan. Sampai saya awal jualan itu jadi reseller dapet untungnya itu lumayan ada buat tambahan jajan tapi uangnya itu enggak aku tabung buat modal lagi jadi habis aja gitu. Karena waktu itu belum tau cara bisnis yang sebenarnya kaya gimana," tambahnya.
Sampai akhirnya ia memutuskan menjalankan bisnis kuliner atas keinginannya sendiri pada tahun 2020. Alasannya, karena saat itu belum banyak usaha serupa yang berkembang. Saat itu pandemi sedang tinggi dan mengharuskan semua orang untuk WFH.
Hal ini berdampak pada pendapatan orang tuanya yang merupakan seorang wiraswasta. Ia lantas memanfaatkan kondisi ini sebagai titik balik perjuangan hidupnya dan keluarga dengan modal Rp300 ribu hasil meminjam dari ayahnya.
"Waktu itu, pas awal COVID-19 semua orang di rumah dari yang biasanya kerja di luar. Kebetulan ayah saya kan wiraswasta, tidak ada pendapatan tetap, jadi pas WFH itu tidak ada pendapatan sama sekali. Terus aku pengen kuliah kan, karena COVID-19 terus uang dari mana bisa bayar kuliah ya. Aku mikir jualan aja kali ya, dari situlah aku percaya diri untuk jualan," Lanjut Asry.
Baca Juga: Semangat Makmur Sebarkan Ilmu dari Tumpukan Buku Bekas
Pada awal menjalankan bisnisnya, Asry menjalankannya seorang diri. Mulai dari belanja, memasak hingga pengiriman ke pelanggan. Namun saat ini, ia dibantu oleh kakaknya dan berhasil merekrut 4 orang pegawai. Ia juga sukses membangun toko tetap di daerah Cimanggung, Sumedang.
Dalam strategi pemasaran produknya, Asry memanfaatkan konten yang ia buat sendiri di media sosial Instagram dengan nama @tongmenta.id. Asry memiliki target pasar anak SMP hingga umur 35 tahun.
Berkat usaha dan kerja kerasnya, dengan bermodalkan Rp300 ribu saja, ia berhasil memperoleh keuntungan mencapai Rp30 juta setiap bulannya.
Dengan bisnisnya yang semakin berkembang, saat ini bisnis kuliner yang ia jalankan hadir dengan yang semakin beragam. Dari mulai Kebab, Mie Dower, Sushi, Waffle, Ramen, Bento, Makaroni, dan berbagai minuman dengan harga mulai dari Rp5 ribu hingga Rp64 ribu.
Asry berharap dapat membuka lapangan kerja untuk lebih banyak orang lagi. Selain itu, ia juga ingin membuka cabang di berbagai kota.
"Impian saya bisa banggain orang tua tidak terus membebani, membuka brand baru, produk baru setiap bulannya, dipercaya konsumen. Masih banyak lagi," Tutup Asry.
Artikel Terkait
Najla Nurani, Bermodal Rp200 Ribu Sukses Raup Jutaan dengan Bisnis Korean Cake
Cerita Putri Selita Firdaus, Cintanya pada Alam dan Hingga Menerbitkan Karya Buku
Mengenal Sekolah Kader Konservasi Masigit Kareumbi bersama Rizki Dian Ramadhani
Terinspirasi dari sang Anak, Leni Sumarni Dirikan Rumah Belajar Otello
Semangat Makmur Sebarkan Ilmu dari Tumpukan Buku Bekas