• Jumat, 27 Januari 2023

Cerita Amri, dari Jurnalis Foto hingga Jadi Petani

- Jumat, 22 Oktober 2021 | 13:00 WIB

Baca Ini Juga Yuk: Abah Ukan, Sosok Berjasa di Balik Sayuran yang Kita Konsumsi

Profesi baru yang dipilihnya ini membuat Amri banyak melakukan adaptasi. Misalnya, ia membuka jejaring baru di bidang pertanian dan mempelajari komoditas tani yang bisa dijualnya.

Salah satu upaya yang dilakukan Amri adalah mengikuti program Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA) yang pernah digaungkan Kementerian Pertanian. Dari program ini, ia mendapat banyak jejaring dan memperluas eksplorasinya di bidang pertanian.

Di sisi lain, sebagai seorang jurnalis foto, jalan-jalan atau traveling merupakan kegemaran utama Amri. Area peliputan di Bandung Raya telah habis dilumatnya. Sebetulnya, Amri masih ingin mengeksplorasi hobi jalan-jalannya dan sempat khawatir akan kehilangan banyak waktu jalan-jalan saat banting setir jadi petani.

Rupanya hal itu keliru. Ia malah terbang ke Makassar pada awal 2020. Bahkan, ia menghabiskan masa-masa awal pembatasan wilayah akibat pandemi virus korona di Makassar. Perjalanannya ke Makassar tentu bukan demi keperluan jurnalistik, melainkan untuk menanam bawang merah dari biji.

Program penanaman bawang merah dari biji ini memang belum sepopuler dibanding menanam dari umbi. Amri menyebut, menanam bawang dari biji memiliki tingkat kerumitan lebih tinggi sehingga tidak terlalu populer. Kendati begitu, hasil panen bawang dari biji disebut lebih bagus kualitasnya. Nah, di Makassar, ia menguji coba metode penanaman tersebut.

"Relasinya sih dari program GEMPITA yang pernah saya ikuti. Jadi, ya itulah kelebihan membangun jejaring," terang Amri.

Usai perjalanan dari Makassar, ia kembali fokus menggarap lahan di belakang rumahnya. Ia menyebut di sinilah kekuatan relasi dalam dunia pertanian. Dengan aktif merawat jaringan di media sosial dan aktif ikut organisasi pertanian, ia tetap bisa jalan-jalan tanpa meninggalkan pekerjaan.

Lebih dalam lagi mengenai rutinitasnya dengan tanaman, ia menjelaskan kedekatan dirinya bareng tumbuhan yang dirawatnya sebagai suatu keniscayaan. Ia tak membayangkan sebelumnya keterkaitan yang tak kasat mata ini bakal muncul dalam dirinya. Karena keterkaitan itulah, Amri makin mantap memilih profesi ini dan meninggalkan kegiatan yang mengharuskannya bepergian.

"Saya bukan petani yang puitis. Ya, bagi saya sih, perlakuan terhadap tanaman itu lebih 'dapet' sih. Percuma juga tanaman diajak ngobrol kalau enggak disiram," terangnya sembari tertawa.

Halaman:

Editor: Oris Riswan Budiana

Tags

Terkini

X