• Rabu, 17 Agustus 2022

Perpaduan Desain, Arsitektur, dan Furnitur dalam 'Superimpose'

- Jumat, 26 November 2021 | 13:45 WIB





Kegiatan menarik bernama 'Superimpose' digelar di Fragment Project, Jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Kota Bandung. Apa sih yang disajikan di sini?

'Superimpose' adalah pameran dan diskusi yang diinisiasi studio desain Nusaé dan biro arsitektur Ragam serta berkolaborasi dengan distributor furnitur Somwher. Pamerannya menghadirkan open architecture Fragment Project karya Nusaé dan Ragam.

Ada juga furnitur yang menampilkan beberapa kursi dari desainer internasional ternama seperti Nendo, Neri & Hu, Jasper Morrison, dan Naoto Fukasawa. Selain itu, dihadirkan furnitur yang diboyong Somwher dari brand furnitur Stellar Works, Maruni, dan District Eight.

Sesi pameran Superimpose diselenggarakan 19 sampai 21 November 2021 dan 26 & 27 November 2021. Sedangkan sesi diskusi pameran didigelar 26 November 2021 yang diisi beberapa pembicara, yaitu Jacob Sura (M Bloc), Andi Rahmat (Nusaé), Rizki Supratman (Ragam), dan Somwher. Sesi pameran dan diskusi Superimpose juga termasuk ke dalam rangkaian festival 'Bandung Design Biennale 2021: Excavate'.

Mengusung nama 'Superimpose' yang juga merupakan strategi dan konsep utama pada desain dan branding gedung Fragment Project, pameran ini berkutat pada gagasan mengenai Nusaé dan Ragam dalam mengeksplorasi lapisan-lapisan pada gedung tua terbengkalai, mengalami perubahan, dan renovasi berkala selama puluhan tahun. Gedung itu kemudian direvitalisasi dengan menambahkan lapisan baru pada gedung tersebut.

-
 

Baca Ini Juga Yuk: Menebar Manfaat Lewat Seni Melalui 'Creative Digital Pod'

Manifestasi gagasan 'Superimpose' tertuang pada desain dan arsitektur dari Fragment Project, dimana fungsi baru dapat direalisasikan tanpa menghilangkan identitas dan sejarah gedung secara menyeluruh.

Dalam konteks ini, Nusaé dan Ragam turut menyumbang riwayat pada gedung tersebut yang telah merekam berbagai zaman. Rekam jejak tersebut dapat dilihat pada fragmen-fragmen di setiap sudut gedung.

Ketika bangunan Fragment Project mulai terbentuk, terlihat bagaimana strategi tumpang tindih (superimposisi) menghadirkan perpaduan fragmen-fragmen ruang dari berbagai lini waktu yang saling bertumpuk dan bertabrakan. Sehingga, menghasilkan pengalaman ruang unik dan relevan dalam mewakili konteks kini.

Halaman:

Editor: Oris Riswan Budiana

Tags

Terkini

Berseni Kembali Bersama 'Musim Seni Salihara 2022'

Senin, 1 Agustus 2022 | 09:15 WIB

Resmi! Bandung Menjadi Kota Angklung

Sabtu, 21 Mei 2022 | 12:57 WIB

Yuk, Kenali 9 Jenis Angklung dan Fungsinya

Kamis, 19 Mei 2022 | 18:07 WIB
X