TemanBaik, seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia baru saja mengeluarkan surat edaran untuk peningkatan kewaspadaan masyarakat terkait kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak yang berawal di Eropa.
Nah, sebenarnya apa sih penyakit Hepatitis itu? Hepatitis adalah sebuah penyakit yang memicu terjadinya peradangan pada organ hati.
Seringnya, penyakit ini menyerang karena akibat adanya infeksi virus. Pada beberapa kasus, hepatitis juga bisa terjadi karena faktor lain termasuk pola hidup.
Dilansir dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, penyakit hepatitis rentan menyerang pada orang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.
Hepatitis juga bisa terjadi saat seseorang tidak sengaja mengonsumsi zat beracun atau obat-obatan tertentu.
Hepatitis dapat mengganggu fungsi tubuh, terutama yang berkaitan dengan metabolisme.
Hal tersebut karena, organ hati memiliki peran penting dalam proses metabolisme tubuh. Mulai dari menghasilkan empedu untuk pencernaan lemak, mengurai karbohidrat, lemak, protein, hingga menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: Ini 7 Gejala Hepatitis Misterius di Eropa yang Perlu Kita Ketahui
Bukan hanya itu, organ hati juga berperan dalam mengaktifkan berbagai enzim dalam tubuh.
Hepatitis ini sering tidak disadari karena tidak menunjukkan gejala khusus. Sebab, hepatitis yang menyerang bisa bersifat akut maupun kronis. Hal yang paling berbahaya dari kondisi ini adalah ketika hepatitis berkembang menjadi gagal hati.
Nah, untuk itu kita perlu mengetahui jenis-jenis Hepatitis. Dilansir dari laman Halodoc, jika melihat dari virus penyebabnya, penyakit hepatitis dibagi ke dalam beberapa jenis. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Hepatitis A
Virus hepatitis A (HAV) adalah penyebab utama dari penyakit ini. Penyebaran dan penularan penyakit bisa terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses pengidap hepatitis A. Artinya, makanan maupun minuman yang dikonsumsi tersebut mengandung virus hepatitis A dan terjadilah penularan penyakit.
Hepatitis B
Hepatitis B terjadi karena adanya infeksi virus hepatitis B (HBV). Bedanya, penyakit ini bisa ditularkan melalui cairan tubuh, misalnya darah, air mani, atau cairan dari organ intim.
Karena alasan itulah, tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan intim tanpa menggunakan pengaman dengan orang yang sudah mengidap penyakit ini. Selain itu, penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan pengidap hepatitis B juga bisa menjadi sarana penularan penyakit.
Hepatitis C
Penyakit ini terjadi setelah virus hepatitis C (HCV) menginfeksi seseorang. Hepatitis C juga bisa menular melalui cairan tubuh dan paling sering terjadi karena kebiasaan melakukan hubungan intim tanpa pengaman dengan orang yang sebelumnya sudah terinfeksi.
Untuk menghindari penularan penyakit ini, sangat dianjurkan untuk berhati-hati dan tidak melakukan kegiatan yang dapat memicu pertukaran atau kontak dengan cairan tubuh pengidap hepatitis.
Hepatitis D
Meski jarang terjadi, penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV) ini harus diwaspadai. Pasalnya, hepatitis D termasuk dalam jenis penyakit yang serius.
Artikel Terkait
Begini Cara Tepat Hitung Kalori agar Tetap Sehat Selama Lebaran
Begini Tips untuk Menjaga Berat Badan agar Tetap Ideal Usai Lebaran
5 Cara Hilangkan Pegal-pegal Setelah Perjalanan Mudik Lebaran 2022
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Terkait Kasus Hepatitis Akut Misterius
Ini 7 Gejala Hepatitis Misterius di Eropa yang Perlu Kita Ketahui