• Rabu, 10 Agustus 2022

Ini 6 Kuliner Khas Jalur Mudik Pantai Utara Jawa

- Jumat, 6 Mei 2022 | 11:28 WIB
 (dok. Wikimedia.org/Sakurai Midori)
(dok. Wikimedia.org/Sakurai Midori)

TemanBaik, dengan diperbolehkannya kembali mudik bagi masyarakat pada Lebaran 2022, tentu menjadi kesempatan untuk kembali menjalin silaturahmi bersama keluarga di kampung halaman. Setelah dua tahun lamanya tertahan akibat pandemi.

Tradisi mudik selalu lekat dengan ragam kuliner tradisional di kampung halaman yang belum tentu dapat ditemui di perantauan. Tiap daerah di Jawa memiliki tradisi kuliner yang berbeda satu dengan lainnya. Salah satunya adalah kuliner khas di jalur mudik dan balik pantai utara (Pantura) Jawa.

Nah, seperti dilansir dari laman indonesia.go.id, berikut ini adalah beberapa kuliner yang khas jalur mudik pantai utara Jawa yang bisa kamu nikmati saat melakukan perjalanan mudik atau balik yang sayang jika kamu lewatkan.  

Nasi Jamblang-Empal Gentong
Kuliner satu ini menjadi ciri khas dari Kota Udang Cirebon dan selalu diburu siapa saja yang singgah di kota perbatasan Jawa Barat dengan Jawa Tengah tersebut. Nasi jamblang tidak ada hubungannya dengan buah jamblang atau duwet (Syzygium cumini).

Kuliner ini berasal dari Desa Jamblang di pinggir Kota Cirebon dan sudah ada sejak ratusan tahun lampau. Awalnya nasi jamblang dibuat oleh keluarga keturunan Tionghoa di Desa Jamblang untuk dibagi-bagikan gratis kepada buruh-buruh yang membangun pabrik gula di Gempol dan Plumbon pada kurun 1847 dan 1883. Ini dilakukan karena buruh-buruh tersebut kesulitan mencari makan saat istirahat.

Baca Juga: Begini Cara Memanaskan Makanan Sisa Lebaran agar Tetap Aman Dikonsumsi

Nasinya dibungkus daun jati agar tahan lama, ditemani lauk sederhana berupa tempe, tahu, dan telur dadar. Belakangan, menunya dimodifikasi dengan menambah 40 jenis lauk lainnya, di antaranya sate telur puyuh, sate ampela, telur gulai, dan kuah cumi hitam.

Cirebon juga terkenal dengan empal gentongnya, kuliner berupa gulai berbahan daging dan jeroan sapi yang dimasak di dalam gentong memakai kayu bakar. Disebut empal karena dagingnya dibuat empuk dan lembut karena melalui proses perebusan dalam tempo lama di kuah gulainya yang kaya akan rempah. Masakan gurih ini sudah ada sejak abad 15. Masakan ini dipercaya sebagai pertemuan budaya Arab, Jawa, India, hingga Tiongkok.

Sate Blengong
Masakan ini adalah ciri khas dari Kota Brebes, Jawa Tengah, sekitar satu jam perjalanan dari Cirebon. Daging satenya dari hewan blengong, persilangan bebek dan entok. Tekstur berserat seperti daging bebek, namun lembut dan lunak ketika dikunyah seperti daging ayam.

Uniknya, potongan daging sate blengong ukurannya lebih besar dari sate pada umumnya. Kuahnya pun sedikit kemerahan. Sebelum dibakar, daging blengong ini harus melalui proses diungkep selama 2-3 jam untuk menciptakan daging yang lembut dan tidak anyir saat disantap usai dibakar.

Belum afdol rasanya menyantap sate blengong jika tidak ditemani kupat lontong glabed, yaitu sayur ketupat bersantan dipadu potongan daging sapi dan pepaya muda.

Nasi Grombyang-Nasi Megono
Bergeser ke Kabupaten Pemalang, sekitar dua jam perjalanan dari Brebes, kita akan menjumpai kuliner nikmat lainnya. Kali ini berupa nasi grombyang yang unik karena disajikan di mangkuk kecil.

Masakan ini adalah ikon Kota Pemalang, berupa nasi campur berkelindan kuah kaya rempah dicampur irisan daging kerbau yang empuk. Agar lebih nikmat, ditambah pelengkap berupa sate telur puyuh atau loso yaitu sate daging kerbau.

Halaman:

Editor: Irfan Nasution

Sumber: Kementerian Perhubungan, Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X