Siapa tak kenal kerupuk? Ya, makanan renyah berbahan tepung tapioka ini seolah menjadi menu wajib bagi sebagian masyarakat Indonesia.
Rasanya kurang lengkap menyantap makanan tanpa ditemani olahan yang satu ini. Dengan beragam jenis, kerupuk sudah menjadi makanan khas penarik selera makan masyarakat Indonesia.
Nah, salah satu jenis olahan sederhana yang terkenal dengan suara 'kriuk' ini adalah kerupuk pasir. Bukan hanya dari nama, pengolahan kerupuk ini juga menarik.
Dilansir dari koropak.co.id, kerupuk pasir diolah tanpa menggunakan minyak. Sesuai namanya, kerupuk yang berasal dari daerah Kediri Jawa Timur ini diolah dengan menggunakan pasir.
Lantas, bagaimana sejarahnya? Berdasarkan sejarah, ternyata kerupuk pasir ini sudah ada sejak tahun 1920-an.
Baca Juga: Pemkot Bandung Segera Tertibkan PKL Dalem Kaum
Dalam laman resmi Direktorat Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, kerupuk pasir dimasak dengan menggunakan pasir yang diambil dari Sungai Brantas.
Pada awalnya, alasan menggoreng kerupuk itu menggunakan pasir adalah karena saat itu masyarakat kesulitan memperoleh minyak goreng, akibat depresi ekonomi era penjajahan.
Sejak tahun 2014, kerupuk pasir asal Kediri sudah terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia.
Artikel Terkait
Buya Syafii Maarif di Mata Menag Gus Yaqut
Yusril Ihza Mahendra: Buya Syafii Sosok yang Kritis dan Tajam dalam Pemikiran
Yana Ajak IMA Bantu Percepatan Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
Pemkot Bandung Segera Tertibkan PKL Dalem Kaum
Sekda Minta Kabel Ilegal di Jalan Dago Segera Dipotong